* Ikan-ikan hias yang beranak.
* Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
* Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
* Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
* Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Berikut ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
* Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
* Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
* Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
* Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA IKAN HIAS
Induk Jantan
* Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip
anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
* Tubuhnya rampaing.
* Warnanya lebih cerah.
* Sirip punggung lebih panjang.
* Kepalanya besar.
Induk Betina
* Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
* Tubuhnya gemuk
* Warnanya kurang cerah.
* Sirip punggung biasa.
* Kepalanya agak runcing.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
* Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
* Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
* pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
* Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan,
diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN HIAS
- Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta
mempunyai warna yang indah.
- Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila
menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri
sepasang-sepasang.
- Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil
dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH IKAN HIAS
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur
(yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah
disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah
mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan
pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan
kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang
terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar